Jumat, 12 Juni 2009

PINTARNYA MANUSIA TUBAN

Kerusakan alam begitu memprihatinkan , sedari perairan , udara dan kerusakan lahan . Terlebih , gundulnya hutan di pinggiran kota Tuban yang dulunya dikenal sangat subur , ibarat gadis cantik , Tuban yang mempunyai kekayaan alam ini , memiliki berbagai budaya yang sangat dikagumi masyarakat sekitar mulai dari wisata alam , kerajinan sampai dengan cindera matanya .


Ketika manusia negeri ini menjadi pintar dan kepintaranya justru menimbulkan petaka bagi generasi penerusnya , maka yang terlihathanyalah mengeksploitasi alam hanya mendatangkan keuntungan ekonomis semata , bahkan melalaikan ribuan hutan hanya untuk bisnis . Ribuan hektar tanah rusak dihisap isinya , habis manis sepah dibuang sumber - sumber air mengecil debitnya, banyak sumber air dan beberapa wilayah pesisir / pantai , lautnya terkontaminasi oleh cemaran limbah industri penghasil bilyunan rupiah . Padahal kepintaranya seharusnya bisa menyeimbangkan keuntungan ekonomis dengan keuntungan ekologis .


SDA ( sumber daya alam ) yang menjadikannya kaya raya , memalingkan nuraninya dan pentingnya keseimbangan ekologis . Keuntungan ekonomis menggasak habis - habisan kesadaran moral hingga mati , hati nurani kemanusiaan menjadi gelap , dan meluluhlantahkan harmoni alam meruntuhkan kesadaran nalar , mematikan etika dan moral . Serta , mewariskan petaka bagi anak cucu .

Kini saat banjir menggilas , saat cuaca menjadi tidak teratur , saat panas tak tertahankan , saat angin melibas , sat gempa merekahkan bumi , dan saat kelelahan menghias wajah - wajah kusut manusia ini , sia - sia tenaga yang ada disisihkan untuk memperbaiki dan memperbaiki .......................kerusakan alam yang diwariskan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar